Manajemen dakwah

BAB I PENDAHULUAN Kepemimpinan dakwah adalah sikap kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang Da’i yang mendukung fungsinya untuk menghadapi publik dalam berbagai kondisinya. Oleh karena itu yang disebut kepemimpinan dalam manajemen dakwah adalah suatu kepemimpinan yang fungsi dan peranannya sebagai manajer suatu organisasi atau lembaga dakwah yang bertanggung jawab atas jalannya semua fungsi manajemen mulai dari Planning, organizing, actuating and controlling. Karena Pemimpin merupaka faktor penentu dalam meraih sukses bagi sebuah organisasi. Sebab pemimpin yang sukses akan mampu mengelola organisasi, dapat mempengaruhi orang lain secara konstruktif, dan mampu menunjukkan jalan serta tindakan benar yang harus dilakukan secara bersama-sama. Terdapat beberapa istilah dalam Al-Qur’an yang menunjukkan pada pengertian pemimpin. Pertama kata Umara’ yang sering disebut juga ulil amri dan khadimul ummah. Khadimul ummah diartikan sebagai Pelayan umat. BAB II PEMBAHASAN A. Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah Pemimpin merupaka faktor penentu dalam meraih sukses bagi sebuah organisasi. Sebab pemimpin yang sukses akan mampu mengelola organisasi, dapat mempengaruhi orang lain secara konstruktif, dan mampu menunjukkan jalan serta tindakan benar yang harus dilakukan secara bersama-sama. Terdapat beberapa istilah dalam Al-Qur’an yang menunjukkan pada pengertian pemimpin. Pertama kata Umara’ yang sering disebut juga ulil amri dan khadimul ummah. Khadimul ummah diartikan sebagai Pelayan umat. Para pemimpin harus mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi secara tiba-tiba, dapat mengoreksi kelemahan-kelemahan, dan sanggup membawa organisasi kepada sasaran dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Jadi, bisa dikatakan bahwa kepemimpinan merupakan kunci kesuksesan sebuah organisasi. Disamping itu, dalam setiap kerja kolektif dibutuhkan pemimpin untuk mengefisienkan setiap langkah dari kegiatan tersebut. Sementara itu, Manajemen adalah suatu proses yang diterapkan oleh individu atau kelompok dalam upaya melakukan koordinasi untuk mencapai suatu tujuan. Setiap pemimpin atau manajer harus mempunyai ketrampilan. Ketrampilan-ketrampilan yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin diantaranya: 1. Technical Skill Segala sesuatu yang berkaitan dengan informasi dan kemampuan (skill) khusus tentang pekerjaannya. Seperti, pengetahuannya dengan sifat tugasnya, tuntutannya, tanggung jawabnya, kewajiban-kewajibannya 2. Human Skill Segala hal yang berkaitan dengan perilakunya sebagai individu dan hubungannya dengan orang lain dan cara berinteraksi dengan mereka. 3. Conceptual Skill Kemampuan untuk melihat secara utuh dan luas terhadap berbagai masalah, dan kemudian mengkaitkannya dengan perilaku yang berbeda dalam organisasi serta menyelaraskan antara berbagai keputusan yang dikeluarkan oleh berbagai organisasi, yang secara keseluruahan bekerja untuk meraih tujuan yang telah ditentukan. Disisi lain, organisasi dakwah merupakan suatu proses usaha kerja sama untuk mencapai tujuan yang mencakup segala aspek kehidupan yang kompleks. Baik lintas pendidikan, sosial, ekonomi, politik dan budaya yang semua itu mencangkup wilayah dakwah. Sebagai konsekuensi logis dengan fenomena tersebut, pada hakikatnya dengan diutusnya para Rasul kepada manusia adalah untuk memimpin umat dan mengeluarkannya dari kegelapan ke jalan yang terang. Sedangkan makan Perenial kepemimpinan dalam islam adalah untuk mewujudkan fungsi khalifah di muka bumi demi kebaikan umat manusia. Kepemimpinan dakwah merupakan konsep yang kompleks dan dinamis. Kompleks, karena melibatkan berbagai komponen, sedangkan dinamis karena berkembang secara berkesinambungan. Jadi, seorang pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kemanpuan dalam suatu kegiatan untuk mempengaruhi orang lain sehingga terjadi perubahan sikap pengikutnya. Kemampuan memepengaruhi orang lain merupakan kemampuan immaterial yang ada pada seorang pemimpin, dan kekuatan tersebut menyebabkan pemimpin memiliki pengikut. Antar pemimpin dan yang dipimpin harus ada komunikasi yang jelas dan menunjukkan hubungan kausalitas antar keduanya. Karena pemimpin bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Dan setiap perbuatan itu akan dimintai pertanggung jawabannya, terlebih seorang pemimpin yang menyangkut kehidupan orang banyak. B. Definisi Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah Dalam kepemimpinan terdapat hubungan antara manusia, yaitu, hubungan mempengaruhi (dari pemimpin) dan hubungan kepatuhan, ketaatan para pengikut/bawahan karena dipengaruhi oleh kewibawaan pemimpin. Yang dimaksud kepemimpinan dakwah adalah sikap kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang Da’i yang mendukung fungsinya untuk menghadapi publik dalam berbagai kondisinya. Oleh karena itu yang disebut kepemimpinan dalam manajemen dakwah adalah suatu kepemimpinan yang fungsi dan peranannya sebagai manajer suatu organisasi atau lembaga dakwah yang bertanggung jawab atas jalannya semua fungsi manajemen mulai dari Planning, organizing, actuating and controlling. Kepemimpinan sebagai konsep manajemen dakwah dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Kepemimpinan sebagai salah satu seni dalam berdakwah dalam menciptakan kesesuaian dalam mencari titik temu. b. Kepemimpinan sebagai suatu bentuk persuasif dan inspirasi dalam berdakwah. c. Kepemimpinan adalah kepribadian yang memiliki pengaruh. Adapun sifat, ciri atau nilai-nilai pribadi yang harus dimiliki dalam Kepemimpinan manajemen dakwah adalah :  Berpandangan jauh  Bertindak dan bersikap bijaksana  Berpengetahuan luas  Bersikap dan bertindak adil  Berpendirian teguh  Optimis bahwa misinya berhasil  Berhati ikhlas  Memiliki kondisi fisik yang baik  Mampu berkomunikasi d. Kepemimpinan adalah tindakan dan perilaku pemimpin e. Kepemimpinan merupakan titik sentral proses kegiatan dakwah dalam kelompok atau organisasi dakwah f. Kepemimpinan dakwah merupakan hubungan antara kekuatan dan kekuasaan g. Kepemimpinan sebagai sarana tujuan h. Kepemimpinan merupakan hasil interaksi i. Kepemimpinan adalah peranan yang dibedakan. Disini dibedakan, bahwa tidak semua pemimpin adalah manajer. Seorang manajer yang diberi hak-hak tetentu dalam suatu organisasi belum tentu dapat menjadi pemimpin yang efektif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemimpin dapat muncul secara informal dari suatu kelompok dan dapat pula ditunjuk secara formal. Bila seorang pemimpin mencoba menggunakan citra karismanya semata untuk memimpin suatu organisasi , maka ia bukanlah pemimpin tetapi misleader. Untuk itu menurut Drucker, ada karakteristik yang membedakan seorang pemimpin dengan misleader, yaitu :  Pemimpin menentukan dan mengungkapkan misi organisasi secara jelas.  Pemimpin menetapkan tujuan, prioritas, dan standar.  Pemimpin lebih memandang kepemimpinan sebagai tanggung jawab, serta dapat memberikan kontribusi pada organisasi.  Pemimpin memperoleh kepercayaan dan integritas Jhon P. Kotter menyebutkan, bahwa perbedaan antara manajemen dan kepemimpinan adalah sebagai berikut :  Manajemen berhubungan dengan usaha menenggulangi kompleksitas, sedangkan keemimpinan menanggulangi perubahan.  Manajemen berkaitan dengan perencanaan dan penganggaran untuk mengatasi kompleksitas, sedangkan kepemimpinan mengenai penentuan arah perubahan melalui pembentukan visi  Manajemen mengembangkan kemampuan untuk melaksanakan perencanaan melalui pengorganisasian dan penyusunan staf, sedangkan kepemimpinan mengarahkan orang untuk bekerja berdasarkan visi  Manajemen menjamin pencapaian rencana melalui pengendalian dan pemecahan masalah, sedangkan kepemimpinan memotivasi dan mengilhami orang agar berusaha melaksanakan rencana. C. Kepemimpinan Dalam Rangka Manajemen Dakwah Hubungan antara kepemimpinan, manajemen dan dakwah merupakan sebuah hubungan yang sinergis. Dalam pencapaian tujuan organisasi dakwah, manajemen merupakan sarana utama dari dakwah itu sendiri. Manajemen adalah inti dari kegiatan organisasi dakwah, karena setiap organisasi itu akan memiliki pemimpin atau manajer yang bertanggung jawab terhadap organisasi dalam mencapai tujuan. Secara umum setiap manajer atau pemimpin dalam organisasi apa pun memiliki tanggung jawab pokok, yakni membantu anggota-anggota lain dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan makna tentang kepemimpinan, maka dapat dirumuskan tugas-tugas seorang pemimpin adalah sebagai berikut : • Mempelopori dan bertanggung jawab atas segala kepemimpinannya • Merencanakan segala kegiatan • Kondisi program • Evaluasi (penilaian) kerja • Membuat suatu kerja lanjutan • Pemimpin sebagai Da’i Menurut Stoner, ada 4 macam peranan penting yang dapat dijadikan agenda oleh para pemimpin, yaitu :  Kepemimpinan atau pemimpin pada hakikatnya merupakan salah satu fungsi manajer di samping fungsi sebagai Planning, organizing, actuating and controlling.  Selaku seorang pemimpin, tidak mungkin bekerja sendiri tanpa adanya bawahan  Di dalam melaksanakan serangkaian fungsi manajemen, pemimpin harus selalu memberi petunjuk, bimbingan dan pengarahan kepada bawahan  Sebagai seorang pemimpin harus mampu menciptakan suasana yang sebaik-baiknya. D. Karakteristik Manajer Atau Pemimpin Dakwah Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk memadukan antara dimensi institusional dengan dimensi individual. Adapun karakter menajer dakwah yang ideal itu dapat dikategorikan sebagai berikut: Amanah Amanah merupakan kunci kesuksesan setiap pekerjaan, dan sangat penting dimiliki oleh para manajer. Memiliki ilmu dan keahlian Maksudnya adalah menerapkan manejemen denagan mengetahui spesialisasi bidang pekerjaannya dan ahli dalam spesialisasi tersebut. Memiliki kekuatan dan mampu merealisir Jika seorang manajer tidak memiliki kekuatan, maka ia tidak sanggup untuk mengendalikan para karyawan atau bawahannya. Rendah diri Seorang manajer harus kuat tapi tidak keras, ia juga harus rendah diri, namun tidak lemah untuk mendapatkan hati anggotanya agar mau bekerja sama. Toleransi dan sabar (emosional stabil) Tanpa kedua sifat tersebut, seseorang tidak mendapatkan kepemimpinan. Benar, adil dan dapat dipercaya pemimpin yang jujur dan adilmerupakan pemimpin yang dikehendaki Allah, karena Allah senantiasa menyuruh untuk berlaku adil dan berbuat baik Musyawarah Pemimpin yang sukses harus mampu membangun suasana dialogis dan komunikasi yang baik antara seluruh komponen organisasi dengan jalan musyawarah Cerdik dan memiliki firasat Pemimpin harus memiliki kecerdikan dan insting yang kuat dalam merespon fenomena yang ada, sehingga dapat membawa kesuksesan bagi sebuah organisasi. E. Peran Pemimpin Dakwah Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia peranan timbul karena seorang pemimpin atau manajer memahami, bahwa ia bekerja tidak sendirian. Dia memiliki lingkungan yang setiap saat untuk berinteraksi dengan para anggotanya. Menurut Ichak Adizes, ada 3 peranan seorang pemimpin dalam tugasnya, yaitu: o Pertama, peran hubungan antar pribadi (interpersonal Role) o Kedua, peran yang berhubungan dengan informasi (Information Role) o Ketiga, peran yang berhubungan dengan membuat keputusan (Decisional Role) Pemimpin dalam lembaga dakwah harus mampu menciptakan sebuah inovasi dan perubahan dalam lembaganya agar tidak monoton. Namun hal ini tidak berarti setiap pemimpin dakwah selalu melakukan inovasi dakwah, yang kadang kala justru dapat menghambat proses perubahan. Karena terjadi atau tidaknya pengembangan para Da’i ini tergantung pada positif dan negatifnya pemimpin dakwah itu sendiri. Ada beberapa cara positif yang dilakukan para pemimpin dakwah diantaranya:  Pemimpin dakwah harus memiliki waktu yang cukup untuk melakukan perencanaan dan pelatihan  Menghadiri program pelatihan dakwah tersendiri  Menyediakan resources (Sumber daya) dan bantuan logistik serta prasarana lainnya.  Membuat kebijakan-kebijakan untuk mengenali dan menghargai individu-individu yang ingin berkembang Namun cara yang terpenting untuk menunjukkan komitmen untuk pengembangan para Da’i adalah pemimpin itu sendiri harus menjadi figur yang kreatif dan inovatif dan selalu berusaha untuk belajar ilmu dan ketrampilan yang kemudian dibuktikan dalam sebuah aktualisasi realistis. Disamping itu, pemimpin dakwah juga harus menganggap kesalahan-kesalahn sendiri atau orang lain merupakan peluang untuk kemajuan, bukan malah menyalahkannya sebagai hambatan. Para pemimpin dakwah juga harus menciptakan sebuah climate yang kondusif untuk pertumbuhan melalui proses perumusan dan menilai setiap perkembangan dan kemajuan. Seorang pemimpin harus mempunyai nilai-nilai kepempinan dan kemauan serta keahlian manajemen. Sebab dua hal tersebut merupakan dua syarat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Diantara nilai-nilai leadership dakwah, yaitu:  Da’i mempunyai ilmu penegtahuan yang luas  Da’i mempunyai pandangan jauh ke masa depan  Da’i harus arif dan bijaksana dalam menjalankan tugas  Da’i harus teguh pendirian dalam menjalankan tugas dakwah  Da;i harus adil dan bijaksana dalam bertindak  Da;i harus sehat jasmani dan rohani  Da’i harus pandai berkomunikasi  Da;i harus ikhlas dalam menjalankan tugas dakwah  Da;i harus yakin bahwa misinya akan berhasil. F. Kepemipinan dan Kepengikutan Setiap pemimpin harus mampu mempengaruhi dan mengarahkan individu atau kelompok guna mencapai tujuan dakwah yang telah ditetapkan. Dengan demikian pemimpin dengan kepemimpinannya harus memiliki sifat dan ciri-ciri yang dinamis, artinya dapat mempengaruhi dan menggerakkan orang ke arah suatu tujuan. Sehingga terciptalah suatu dinamika di kalangan pengikutnya yang berani dan bertujuan. Oleh karena itu dalam mempraktekkan kepemimpinan tersebut perlu dipahami tentang adanya 5 macam kepengikutan (followership)  Kepengikutan karena naluri Misalnya, anak mengikuti kepemimpinan orang tuanya, massa mudah mengikuti pemimpin massa, dan sebagainya  Kepengikutan karena tradisi atau adat kebiasaan Misalnya masyarakat pedesaan yang pada umumnya berpegang pada adat kebiasaan yang diwarisi turun temurun dengan norma-norma dan sanksi moral-kultural mendorong masyarakat mudah mengikuti pemimpin adat yang ada di lingkungan kelompoknya.  Kepengikutan karena agama Mengikuti karena mentaati ajaran agama yang dibawakan oleh ulama agama itu. Hal ini termasuk kepemimpinan karismatis.  Kepengikutan karena rasio Misalnya, orang yang terpelajar mengikuti pemimpin yang dapat meyakinkan orang melalui pikiran rasional dan logis dengan alasan yang tepat serta dapat diterima oleh akal mereka.  Kepengikutan karena peraturan atau hukum Misalnya Dikalangan masyarakat modern dimana hubungan antar manusia telah diatur kepada peraturan dan hukum yang telah diberlakukan dikalangan mereka BAB III PENUTUP Kesimpulan Pemimpin merupaka faktor penentu dalam meraih sukses bagi sebuah organisasi. Sebab pemimpin yang sukses akan mampu mengelola organisasi, dapat mempengaruhi orang lain secara konstruktif, dan mampu menunjukkan jalan serta tindakan benar yang harus dilakukan secara bersama-sama. Ketrampilan-ketrampilan yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin diantaranya: 1. Technical Skill 2. Human Skill 3. Conceptual Skill sifat, ciri atau nilai-nilai pribadi yang harus dimiliki dalam Kepemimpinan manajemen dakwah adalah :  Berpandangan jauh  Bertindak dan bersikap bijaksana  Berpengetahuan luas  Bersikap dan bertindak adil  Berpendirian teguh  Optimis bahwa misinya berhasil  Berhati ikhlas  Memiliki kondisi fisik yang baik  Mampu berkomunikasi terdapat 5 macam kepengikutan (followership)  Kepengikutan karena naluri  Kepengikutan karena tradisi atau adat kebiasaan  Kepengikutan karena agama  Kepengikutan karena rasio  Kepengikutan karena peraturan atau hukum DAFTAR PUSTAKA o M. Munir, (2006). Manajemen Dakwah, Jakarta : Kencana Prenada Media Group o Munir, Samsul, (2009). Ilmu Dakwah, Jakarta : Amzah o M. Arifin, (2000). Psikologi Dakwah, Jakarta : PT. Bumi Aksara

Comments