1. Etnis Cina Di Indonesia Fakta Komunikasi Antar Budaya
1.1. Latar belakang
Keberadaan etnis cina di indonesia diperkirakan sudah sangat lama. Hal tersebut didasarkan pada kunjungan fa-shien, seorang pendeta budha ke indonesia sekitar abad ke 5. Dengan demikian etnis cina sudah hadir kurang lebih 15 abad, jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia. Bahkan keberadaan etnis cina di Indonesia, lebih jauh lagi dibandingkan dengan tahun diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, etnis muslim cina di indonesia juga ikut serta membangun kesultanan demak. Muslim cina tersebut adalah para musafir muslim yang bermadzhab hanafi dan terdampar, kemudian membangun sebuah masjid di Semarang. Adanya etnis cina di bumi pertiwi dalam rentang waktu yang cukup lama ini, membuat kiprah etnis cina juga cukup banyak, meskipun sejarah mencatat yang paling dominan adalah dalam bidang perdagangan.
Etnis cina juga telah banyak yang lahir, meninggal , dan dikebumikan di Indonesia, dalam perkembangan nya pun etnis cina menjadi bagian integral bagi sejarah pejalanan indonesia. sehingga seharusnya keberadaan etnis cina di Indonenesia tidak perlu dipermasalahkan, dan menimbulkan diskriminasi, bahkan kerusuhan, mengingat banhwa semboyan indonesia adalah bhineka tunggal ika. Dimana etnis di indonesia tidak hanya terdiri dari indonesia sendiri, melainkan juga etnis pendatang yaitu, india, arab, dan cina.
Ideologi anti cina sebenarnya tidak dikenal dalam proses pembentukan indonesia merdeka. Penolakan menjadi warga negara indonesia sebagaimana pendapat dr.tjipto mangunkusumo berlaku bagi orang per orang tanpa memandang etnis yang bersangkutan. Sekalipun ia dikategorikan sebagai pribumi, kalau memang perilakunya tidak berorientasi pada pengembangan indonesia melainkan hanya mementingkan kepentingan pribadi, maka orang tersebut bukanlah warga negara indonesia.
Proses upaya pengakuan etnis cina bagian dari Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan, namun belum berjalan optimal, perlakuan terhadap etnis cina berbeda dengan perlakuan terhadap etnis india ataupun arab yang ada di indonesia. Hal ini ditandai dengan adanya berbagai kerusuhan yang melibatkan etnis cina di beberapa daerah di indonesia. Dalam tulisan ini, akan dijelaskan mengapa etnis cina sering menjadi korban pada setiap konflik antar etnis di indonesia?, faktor apa yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, dan bagaimana hubungan etnis cina dengan etnis lain di Indonesia?
1.2. Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya diskriminasi terhadap etnis cina dibanding etnis india dan arab di indonesia. Selain itu, juga bertujuan untuk mengetahui hubungan etnis cina dengan etnis lain di Indonesia.
1.3. Landasan teori
1.3.1. Disharmonis dan diskriminasi antara etnis cina dan non cina
Rentetan konflik di indonesia yang melibatkan etnis cina, sebenarnya sudah dimulai sejak zaman penjajahan, yaitu kerusuhan tahun 1912 di Surabaya dan Surakarta, yang dipercaya memiliki keterkaitan dengan kegiatan serikat indonesia. Enam tahun kemudian, tahun 1918 kerusuhan anti cina kembali terjadi di kudus, kerusuhan tersebut timbul karena pertentangan kepentingan pengusaha tionghoa dan pribumi.
Pada masa kemerdekaan pun kerusuhan masih sering terjadi, yaitu “natal kelabu” di tasikmalaya, rengasdengklok, pasuruan, probolingga, pekalongan, situbondo, banjarmasin, dan ketapang. Kerusuhan paling besar yang menimbulkan trauma dan hampir melanda seluruh kota di indonesia, yang menciptakan rasa takut bukan hanya saja bagi etnis cina, namun juga seluruh masyarakat asli indonesia yang terjebak di pusat-pusat perbelanjaan yang dibakar, seperti yang terjadi di plaza yogya di daerah klender, jakarta timur, pada peristiwa 12-14 mei 1998.
Kurang menerimanya masyarakat indonesia untuk menempatkan etnis cina sejajar dengan etnis asli , salah satunya adalah karena faktor kecemburuan sosial. Dalam perjalanan sejarah indonesia, posisi etnis cina satu sisi diperlakukan sangat istimewa, di sisi lain pada saat yang sama dipersulit dalam berbagai hal. Contohnya adalah atlet keturunan cina, hendrawan yang memberikan sumbangsih berupa kejuaraan bulu tangkis, namun dipersulit dalam hal memperoleh tanda kewarganegaraan indonesia. Perlakuan yang serupa juga dialami susi susanti dan alan budi kusuma.
Tidak hanya itu saja, berbagai aturan juga ditujukan bagi etnis cina di indonesia, yaitu ditutupnya akses bagi etnis cina kecuali dalam hal perdagangan, etnis cina dilarang membeli tanah, dan harus membayar pajak. Dengan berbagai aturan tersebut, secara eksplisit dinyatakan bahwa etnis cina adalah warga asing, sebab yang diwajibkan untuk melengkapi persyaratan sebagai warga indonesia adalah etnis cina. Padahal secara historis, keberadaan etnis cina di indonesia sudah banyak yang kawin campur dengan etnis asli.
1.3.2. Pengelompokan etnis cina
Sebagian besar warga asli pribumi menganggap bahwa etnis cina homogen, padahal sebenarnya mereka juga memiliki keheterogenan sama seperti etnis asli di indonesia yang heterogen. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya jenis etnis cina yaitu: etni s cina peranakan, dimana etnis ini adalah keturunan cina yang lahir di indonesai, mereka berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia, dan kehilangan kefasihan berbahasa cina sebab sudah banyak menyerap unsur kebudayaan pribumi, dalam hal ini, kebudayaan cina dan kebudayaan pribumi sudah terjadi dialektika.
Kedua, etnis cina totok, tempat kelahiran jenis etnis cina ini sebagian besar terletak di cina, mereka bermigrasi ke indonesia pada abad 19 dan 20 an pada gelombang terakhir secara besar-besaran. Bahasa dan kebudayaan yang mereka gunakan adalah bahasa cina, singkatnya mereka adalah warga negara asing di indonesia. keberadaan etnis cina ini di luar jawa, usia mereka sudah lanjut. Jadi etnis cina jenis ini adalah warga negara asing yang kebetulan mencari nafkah di bumi indonesia.
1.3.3. Aktivitas etnis cina di indonesia
Sebutan ‘asing’ yang ditujukan kepada etnis cina oleh pribumi adalah akibat dari kurangnya interaksi sosial antara etnis cina dengan etnis asli indonesia. sebagian besar pribumi hanya dapat berinteraksi dengan etnis cina di pasar dalam hal perdagangan, yaitu etnis cina sebagai penjual dan etnis asli sebagai pembeli. Kurang membaurnya etnis cina ini menyebabkan timbulnya kecurigaan bagi etnis asli.
Tampilnya dominasi perdagangan etnis cina bertujuan karena mereka ingin bertahap hidup sebagai warga minoritas dan perantau yang tidak memiliki lahan yang dapat dijadikan jaminan hidup. Etnis cina juga dibatasi geraknya dalam hal kemiliteran dan pegawai negeri sipil, serta dalam hal pendidikan. Pendeskriminasian etnis cina dalam bidang pendidikan pernah diakui oleh Juwono Sudarsono sebagai sebuah kekhilafan dalam kebijakan sehingga perlu peninjaun ulang dalam kebijakan tersebut. Juwono mengemukakan itu dalam kapasitasnya sebagai menteri pendidikan nasional masa pemerintahan bj habibie, dalam suatu wawancara dengan the straits time “indonesia mengaku diskriminatif”, dalam http://www.geocities.com/CapitolHill/4120/diskrim/html
Hubungan etnis cina dengan etnis asli indonesia belum terjalin harmonis, juga disebabkan karena adanya perbedaan kultur dan kepercayaan etnis cina dengan etnis asli. Etnis cina memiliki agama yang asing bagi masyarakat indonesia yaitu konghucu dan kebudayaan yang asing juga, salah satunya adalah barongsai. Keterasingan tersebut diakibatkan dari seperti yang diungkapkan di atas yaitu kurangnya pembauran etnis cina terhadap etnis asli indonesia.
1.4. Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang berupa pendekatan historis, observasi dan pendekatan deskriptif, serta korelasional. Hal tersebut dapat diamati dari adanya pembahasan mengenai peristiwa masa lalu yang berkaitan dengan sejarah, pengamatan oleh penulis dan pendeskripsian masalah yang terjadi, serta mencoba menemukan hubungan etnis cina dan etnis pribumi di indonesia.
1.5. Kesimpulan
Keberadaan etnis cina di indonesia telah berlangsung lama sebelum belanda menjajah indonesia dan sebelum indonesia merdeka. Namun pengakuan etnis cina sebagai warga indonesia tidak mendapat tempat bagi warga asli indonesia. hal tersebut dikarenakan faktor kecemburuan sosial atas mudahnya fasilitas ekonomi oleh pemerintah bagi etnis cina, yang memang menguasai etos kerja yang tinggi.
Namun di sisi lain etnis cina dipersulit oleh pemerintah dalam hal persyaratan pengakuan sebagai warga negara indonesia. kurang membaurnya etnis cina dengan etnis asli indonesia dalam interaksi sosial juga menimbulkan stereotip yaitu persangkaan dan kecurigaan terhadap etnis cina.
1.6. Hasil penelitian
Penelitian ini membuahkan hasil berupa diketahuinya faktor penyebab diskriminasi terhadap etnis cina di indonesia dan hubungan etnis cina dan etnis asli indonesia yang kurang harmonis. Hal tersebut dapat diantisipasi dan segera diselesaikan dengan penghapusan istilah pribumi ataupun non pribumi, sebab pengkategorian itu menimbulkan dikotomi tersendiri dengan segala konsekuensinya. Hal yang perlu ditanamkan dalam pendidikan masyarakat indonesia adalah bahwa indonesia merupakan multikultural yang multi entik, yang satu sama lain harus hidup berdampingan untuk membangun indonesia yang kuat.
Selain itu instropeksi oleh etnis cina juga perlu dilakukan, pasalnya kurangnya kemampuan beradaptasi berupa berinteraksi sosial dengan etnis asli indonesia, oleh etnis cina itu sendiri. Oleh karena itu, alternatif dari strategi adaptasi yang dilakukan selama ini perlu dicari dan dimunculkan.
1.7. Komentar
1.7.1. Keunggulan
Pemilihan judul dengan pembahasan yang ada benar senada adanya, karena memang etnis cina di indonesia merupakan salah satu fakta komunikasi antar budaya. Dalam jurnal ini penulis cukup lihai dalam memaparkan persoalan dan pembahasan, sehingga dapat dianalisis antara persoalan dan tujuan pembahasan yang ingin dicapai. Metode yang digunakan pun sudah cukup relevan karena peristiwa diskriminasi etnis cina ini berlangsung di masa lampau, maka tepat kiranya bila penulis menggunakan metode kualitatif yang salah satunya adalah dengan pendekatan historis.
1.7.2. Kelemahan
Terlepas dari keunggulan di atas, jurnal ini sayangnya banyak mengambil referensi dari penulis tionghoa yang dapat dipastikan memaparkan pembenaran adanya diskriminasi terhadap etnis cina indonesia. Mengenai saran persoalan juga kurang transparan, karena penulis tidak memaparkan bagaimana cara agar tercipta pembauran dalam interaksi sosial antara etnis cina indonesia dengan etnis asli.
2. Representasi Diskriminasi Etnis Tionghoa dalam Film Babi Buta yang Ingin Terbang
Comments
Post a Comment